Jumat, 11 Januari 2008

Ani Idrus


Pendiri Harian Waspada
Ani Idrus wartawati senior yang lahir di Sawah Lunto, Sumatera Barat, 25 November 1918, mendirikan Harian Waspada bersama suaminya H. Mohamad Said tahun 1947. Ia wafat di Medan, 9 Januari 1999 dan dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Thamrin - Medan. Terakhir ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian WASPADA dan Majalah Dunia Wanita, Medan.Selain berkecimpung dalam dunia jurnalistik, ia juga mendirikan dan memimpin lembaga pendidikan yang bernaung dalam Yayasan Pendidikan Ani Idrus. Pada akhir hayatnya, ia juga menjabat Ketua Umum Sekolah Sepak Bola WASPADA - Medan, Direktur PT. Prakarsa Abadi Press - Medan, dan Ketua Yayasan Asma Cabang Sumatera Utara.Pendidikannya dimulai di Sekolah dasar di Sawah Lunto. Kemudian melanjut ke sekolah madrasah dan mengaji di surau. Selanjutnya, tahun 1928 pindah ke Medan, melanjut di Sekolah madrasah di Jalan Antara Ujung, Medan. Setelah itu masuk Methodist English School, Meisjeskop School, Schakel School, Mulo (Taman Siswa) & SMA sederajat. Kemudian tahun 1962-1965 menjadi mahasiswa pada fakultas hukum UISI Medan, 1975 mahasiswa fisipol di UISU, serta 19 Juli 1990 menyelesaikan ujian meja hijau dalam rangka memperoleh gelar doctoranda untuk jurusan ilmu sosial politik UISUIa memulai profesi sebagai wartawan tahun 1930 dengan mulai menulis di majalah 'Panji Pustaka' Jakarta. Kemudian, tahun 1936 bekerja pada 'Sinar Deli' Medan sebagai pembantu pada majalah 'Politik Penyedar'. Selanjutnya, tahun 1938 ia menerbitkan majalah politik 'Seruan Kita' bersama-sama H. Moh. Said dan 1947 menerbitkan Harian Waspada juga bersama H. Moh. Said. Dua tahun kemudian, 1949, menerbitkan majalah 'Dunia Wanita'Ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Umum Nasional 'Waspada', Majalah 'Dunia Wanita' dan edisi Koran Masuk Desa (KMD, dan Koran Masuk Sekolah) sejak tahun 1969 sampai 1999. Pada tahun 1988 ia menerima anugrah 'Satya Penegak Pers Pancasila dari Menteri Penerangan R.I. (H. Harmoko), di Jakarta, dimana hanya diberikan pada 12 tokoh pers nasional. Selain itu, tahun 1990, ia juga menerima penghargaan dari Menteri Penerangan R.I. sebagai wartawan yang masih aktif mengabdikan diri di atas 70 thn di Ujung Pandang.Pada tahun 1990 ia menyampaikan makalah pada seminar Peranan Surat Kabar Sebagai Pers Pembangunan Di Daerah yang di selenggarakan oleh FISIPOL UISU dan diikuti mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi, dengan pembanding malah Bapak H. Yoesoef Sou'yb.Sebagai wartawati senior, ia juga ikut mendirikan dan membina organisasi PWI. Tahun 1951 turut mendirikan organisasi P.W.I. Medan, dan menjadi pengurus. Tahun 1953 -1963, berturut-turut menjabat sebagai Ketua PWI Kring Medan. Tahun 1959 mendirikan 'Yayasan Balai Wartawan' Cabang Medan, dan dipilih sebagai Ketua, selanjutnya mendirikan 'Yayasan Akademi Pers Indonesia' (A.P.I.) dan menjabat sebagai Wakil Ketua.Tahun 1959 ia mendapat penghargaan dar P.W.I. cabang Sumut/Medan di Grand Hotel, karena telah berkecimpung dalam dunia pers selama kurang lebih 25 tahun. Ia mengambil alih kepemimpinan di Harian Waspada Medan tahun 1969 setelah H. Moh. Said mengundurkan diri.Pada 1979 ia menerima piagam Pembina Penataran Tingkat Nasional dari BP7 Jakarta (NPW:197). Kemudian, tahun 1984, bersamaan dengan hari Pers Nasional menjadi anggota KPB (Kantor Perwakilan Bersama) di Jakarta dari tujuh Surat Kabar terbesar di daerah.Ia banyak melakukan perjalanan Jurnalistik ke Luar Negeri. Tahun 1953 ia mengunjungi Jepang sebagai wartawan Waspada bersama rombongan missi dagang 'Fact Finding' Pemerintah R.I. yang diketuai oleh Dr Sudarsono untuk merundingkan pembayaran Pampasan Perang. Tahun 1954 mengunjungi Republik Rakyat Cina (RRC).Tahun berikutnya, 1955 mengunjungi Belanda, Belgia, Perancis,Italia meliputi perundingan Tunku Abdul Rahman dengan Ching Peng, pimpinan Komunis Malaya, di Baling Malaysia. Tahun 1956 mengunjungi Amerika Serikat, Mesir, Turki, Jepang, Hongkong, dan Thailand. Kemudian, tahun 1961 dan 1962 mengunjungi Inggris dan Jerman Barat serta Paris. Lalu tahun 1963 mengikuti rombongan Menteri Luar Negeri Subandrio ke Manila, Filipina dan mengikuti perjalan Presiden R.I. ke Irian Jaya dalam rangka penyerahan Irian Barat kepangkuan Republik Indonesia. Selanjutnya, tahun 1976 mengikuti rombongan Adam Malik menghadiri KTT Non-Blok di Srilangka.Ia juga mempunyai banyak pengalaman di bidang politik. Tahun 1934 ia memasuki organisasi 'Indonesia Muda', wadah perjuangan pergerakan pemuda, dan pernah duduk sebagai Wakil Ketua. Tahun 1937 menjadi anggota partai 'Gerakan Rakyat Indonesia' (GERINDO) di Medan. Kemudianj 1949, menjadi anggota 'Partai Nasional Indonesia' (PNI), beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan, dan pernah menjadi anggota Pleno Pusat PNI di Jakarta.Ia juga menghadiri Kongres Wanita Pertama di Jogya. Lalu, tahun 1950, ia mendirikan 'Front Wanita Sumatra Utara' menjabat sebagai Ketua. Kemudian menjabat Ketua Keuangan Kongres Rakyat seluruh Sumatra Utara, menuntut pembubaran Negara Bagian 'Negara Sumatera Timur' (NST). Selanjutnya menjadi anggota Angkatan-45 tingkat Pusat Jakarta. Ia juga mendirikan 'Wanita Marhaeinis' dan menjadi C.P. (Komisaris Propinsi) 'Wanita Demokrat'.1960-1967 ia menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Propinsi Sumatra Utara dari Golongan Wanita. Tahun 1961 menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral 'Front Nasional Sumatra Utara' yang dibentuk Pemerintah R.I. Tahun 1967-1970 menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Sumatra Utara untuk Golongan Karya (Wartawan). Selanjutnya, 1984 diangkat sebagai Penasehat 'Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia'.Selain menggumuli dunia jurnalistik dan politik, ia juga berkecimpung dalam dunia pendidikan. Tahun 1953 mendirikan 'Taman Indria' berlokasi di Jl. S.M. Raja 84, Medan khusus untuk Balai Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.Pada tahun itu juga sempat mendirikan Bank Pasar Wanita selama dua tahun berkantor di Pusat Pasar 125, Medan. Tahun 1960 mendirikan 'Yayasan Pendidikan Democratic' di Medan dengan tujuan mengembangkan dunia pendidikan dengan mendirikan: Democratic English School di Jl. S.M. Raja 195, Medan (kemudian dibubarkan karena adanya larangan sekolah berbahasa asing).Kemudian ia mendirikan S.D. Swasta 'Katlia', di Jl. S.M. Raja 84, Medan. S.D. 'Katlia' ini kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi 'Pembangunan'. Tahun 1978 mendirikan 'Yayasan Pendidikan Democratic' dengan membuka: - T.K., SD, SMP 'Perguruan Eria' di Jl. S.M. Raja 195. Selanjutnya, 1984 mendirikan Sekolah Pendidikan Agama Islam setingkat S.D. yaitu Madrasah Ibtidaiyah 'Rohaniah' di Jl. Selamat Ujung Simpang Limun, serta membangun mesjid disampingnya. Kemudian, 1987 mendirikan 'Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan' (STIKP) dan mendirikan 'Kursus Komputer Komunikasi' (K-3) di Gedung Kampus STIKP.Ia memiliki banyak Karya Tulis, antara lain 1953: 'Buku Tahunan Wanita - 1953', 1974: 'Menunaikan Ibadah Haji Ke Tanah Suci', 1980: 'Wanita Dulu Sekarang Dan Esok'1984: 'Terbunuhnya Indira Gandhi', 1985: 'Sekilas Pengalaman dalam Pers Dan Organisasi PWI di Sumatra Utara' dan 1987: 'Doa Utama dalam Islam'.

*** Tokoh Indonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), sumber Waspada

Nama:Ani Idrus
Lahir:Sawah Lunto, Sumatera Barat, 25 November 191821 Syafar 1337 H
Wafat:Medan, 9 Januari 199921 Ramadhan 1419 H
Dimakamkan:Pemakaman Umum Jalan Thamrin - Medan.

Jabatan terakhir:
-Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian WASPADA
- Medan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah Dunia Wanita
- Medan Ketua Yayasan Pendidikan Ani Idrus Ketua Umum Sekolah Sepak Bola WASPADA
- Medan Direktur PT. Prakarsa Abadi Press
- Medan Ketua Yayasan Asma Cabang Sumatera Utara

Pendidikan:
Sekolah dasar di Sawah Lunto
Sekolah madrasah dan mengaji di surau
1928: pindah ke MedanSekolah madrasah di Jalan Antara UjungMethodist English School
Meisjeskop SchoolSchakel SchoolMulo (Taman Siswa) & SMA sederajat
1962-1965 Mahasiswa pada fakultas hukum UISI Medan
1975 Mahasiswa fisipol di UISU
19 Juli 1990: Menyelesaikan ujian meja hijau dalam rangka memperoleh gelar doctoranda untuk jurusan ilmu sosial politik UISU

Karier/Profesi :
1930: Mulai menulis di majalah 'Panji Pustaka' Jakarta.
1936: Bekerja pada 'Sinar Deli' Medan Sebagai pembantu pada majalah 'Politik Penyedar'
1938: Menerbitkan majalah politik 'Seruan Kita' bersama-sama H. Moh. Said
1947: Menerbitkan Harian Waspada bersama H. Moh. Said
1949: Menerbitkan majalah 'Dunia Wanita'
1969-1999: sebagai Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Umum Nasional 'Waspada', Majalah 'Dunia Wanita' dan edisi Koran Masuk Desa (KMD, dan Koran Masuk Sekolah)
1988: Menerima anugrah 'Satya Penegak Pers Pancasila dari Menteri Penerangan R.I. (H. Harmoko), di Jakarta, dimana hanya diberikan pada 12 tokoh pers nasional.
1990: Penerima penghargaan dari Menteri Penerangan R.I. sebagai wartawan yang masih aktif mengabdikan diri di atas 70 thn di Ujung Pandang.
1990: Menyampaikan makalah pada seminar Peranan Surat Kabar Sebagai Pers Pembangunan Di Daerah yang di selenggarakan oleh FISIPOL UISU dan diikuti mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi, dengan pembanding malah Bapak H. Yoesoef Sou'yb.Organisasi P.W.I.:
1951: Turut mendirikan organisasi P.W.I. Medan, dan menjadi pengurus
1953 -1963: Berturut-turut menjabat sebagai Ketua PWI Kring Medan
1959 Mendirikan 'Yayasan Balai Wartawan' Cabang Medan, dan dipilih sebagai Ketua, selanjutnya mendirikan 'Yayasan Akademi Pers Indonesia' (A.P.I.) dan menjabat sebagai Wakil Ketua.
1959: mendapat penghargaan dar P.W.I. cabang Sumut/Medan di Grand Hotel, karena telah berkecimpung dalam dunia pers selama kurang lebih 25 tahun.
1969: H. Moh. Said mengundurkan diri, kemudian mengambil alih Pimpinan Harian Waspada Medan
1979: Menerima piagam Pembina Penataran Tingkat Nasional dari BP7 Jakarta (NPW:197)1984: bersamaan dengan hari Pers Nasional menjadi anggota KPB (Kantor Perwakilan Bersama) di Jakarta dari tujuh Surat Kabar terbesar di daerahPenugasan Jurnalistik di Luar Negeri:
1953: Mengunjungi Jepang sebagai wartawan Waspada bersama rombongan missi dagang 'Fact Finding' Pemerintah R.I. yang diketuai oleh Dr Sudarsono untuk merundingkan pembayaran Pampasan Perang.
1954: Mengunjungi Republik Rakyat Cina (RRC)
1955: Mengunjungi Belanda, Belgia, Perancis,Italia meliputi perundingan Tunku Abdul Rahman dengan Ching Peng, pimpinan Komunis Malaya, di Baling Malaysia
1956: Mengunjungi Amerika Serikat, Mesir, Turki, Jepang, Hongkong, dan Thailand
1961: Mengunjungi Inggris dan Jerman Barat
1962: Mengunjungi Paris
1963: Mengikuti rombongan Menteri Luar Negeri Subandrio ke Manila, Filipina Mengikuti perjalan Presiden R.I. ke Irian Jaya dalam rangka penyerahan Irian Barat kepangkuan Republik Indonesia
1976: Mengikuti rombongan Adam Malik menghadiri KTT Non-Blok di Srilangka

Karier Politik:
1934: Memasuki organisasi 'Indonesia Muda', wadah perjuangan pergerakan pemuda, dan pernah duduk sebagai Wakil Ketua
1937: Menjadi anggota parta 'Gerakan Rakyat Indonesia' (GERINDO) di Medan
1949: Menjadi anggota 'Partai Nasional Indonesia' (PNI), beberapa kali menjabat sebagai Ketua Penerangan, dan pernah menjadi anggota Pleno Pusat PNI di Jakarta Menghadiri Kongres Wanita Pertama di Jogya
1950: Mendirikan 'Front Wanita Sumatra Utara' menjabat sebagai Ketua; Menjabat Ketua Keuangan Kongres Rakyat seluruh Sumatra Utara, menuntut pembubaran Negara Bagian 'Negara Sumatera Timur' (NST); Menjadi anggota Angkatan-45 tingkat Pusat Jakarta; Mendirikan 'Wanita Marhaeinis'; Menjadi C.P. (Komisaris Propinsi) 'Wanita Demokrat'
1960-1967: Menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Propinsi Sumatra Utara dari Golongan Wanita
1961: Menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral 'Front Nasional Sumatra Utara' yang dibentuk Pemerintah R.I.
1967-1970: Menjadi anggota DPRGR Tingkat-I Sumatra Utara untuk Golongan Karya (Wartawan)
1984: Diangkat sebagai Penasehat 'Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia'Karier Dunia Pendidikan:
1953: Mendirikan 'Taman Indria' berlokasi di Jl. S.M. Raja 84, Medan khusus:- Balai Penitipan Anak- Taman Kanak-kanak- Sekolah Dasar
1953: Mendirikan Bank Pasar Wanita selama dua tahun berkantor di Pusat Pasar 125, Medan
1960: Mendirikan 'Yayasan Pendidikan Democratic' di Medan dengan tujuan mengembangkan dunia pendidikan dengan mendirikan: Democratic English School di Jl. S.M. Raja 195, Medan (kemudian dibubarkan karena adanya larangan sekolah berbahasa asing)S.D. Swasta 'Katlia', di Jl. S.M. Raja 84, MedanS.D. 'Katlia' kemudian menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi 'Pembangunan'
1978: 'Yayasan Pendidikan Democratic' kemudian membuka:- T.K.- S.D.- S.M.P. 'Perguruan Eria'di Jl. S.M. Raja
1951984: Mendirikan Sekolah Pendidikan Agama Islam setingkat S.D. yaitu Madrasah Ibtidaiyah 'Rohaniah' di Jl. Selamat Ujung Simpang Limun, serta membangun mesjid disampingnya
1987: Mendirikan 'Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan' (STIKP); Mendirikan 'Kursus Komputer Komunikasi' (K-3) di Gedung Kampus STIKPKarya Tulis:
1953: 'Buku Tahunan Wanita - 1953'
1974: 'Menunaikan Ibadah Haji Ke Tanah Suci'
1980: 'Wanita Dulu Sekarang Dan Esok'
1984: 'Terbunuhnya Indira Gandhi'
1985: 'Sekilas Pengalaman dalam Pers Dan Organisasi PWI di Sumatra Utara'
1987: 'Doa Utama dalam Islam'

http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/ani-idrus/index.shtml

Tidak ada komentar: