Rabu, 16 Januari 2008

Deliar Noer

DELIAR Noer
Dua kali Deliar Noer terpaksa melepas jabatannya. Pada 1964, dari jabatan dosen Universitas Sumatera Utara (USU), karena dituding anti-Nasakom. Pada 1974, seiring dengan larangan pembacaan pidato pengukuhannya selaku guru besar IKIP Jakarta, doktor lepasan Universitas Cornell, AS, itu diberhentikan sebagai rektor institut yang sama. Setelah masa-masa sulit -- tanpa penghasilan tetap dan tinggal di rumah kontrakan -- pria Minang kelahiran Medan ini memutuskan bekerja sebagai peneliti pada Universitas Nasional Australia (ANU) di Canberra. ''Daripada tidak bisa makan di negeri sendiri, lebih baik cari makan di negeri orang,'' kata anak kedua dari tiga bersaudara itu. Ia kemudian mengajar Sejarah dan Ilmu Politik pada Universitas Griffith, Brisbane, hingga saat terakhir ini. Sikapnya yang terkesan keras dan terus terang mungkin karena ia dilahirkan di tengah keluarga kaum pergerakan. Rumah orangtuanya dulu acap menjadi pertemuan para pejuang kemerdekaan dan persinggahan para anggota Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) yang hendak lari ke Malaya (kini Malaysia). Deliar sendiri, yang acap menjadi juara kelas, sudah gemar membaca surat kabar sejak masih duduk di bangku SD. Maka masuk akallah jika ia kemudian aktif dan menjadi ketua HMI Cabang Jakarta ketika belajar ilmu sosial politik pada Universitas Nasional di Jakarta. Kesempatan belajar di AS diperolehnya atas biaya Yayasan Rockefeller. ''Karena prestasi saya baik, mereka memutuskan untuk membiayai saya sampai meraih doktor,'' ujar bekas redaktur kantor berita PIA itu. Gelar itu digondolnya pada 1962, setelah mempertahankan disertasi berjudul The Rise and Development of the Modernist Moslem Movement in Indonesia, 1900-1942. Ketika menjadi rektor IKIP Jakarta, banyak hal dibenahinya. ''Semuanya serba kacau, tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban,'' kata bekas anggota tim ahli dan staf pribadi Presiden Soeharto itu. Lewat pendaftaran ulang -- di tengah aksi protes -- Deliar berhasil banyak mengurangi jumlah mahasiswa terdaftar tetapi tidak aktif. Ia kemudian mendirikan Sekolah Laboratorium IKIP -- yang menerapkan sistem modul untuk merangsang kreativitas siswa -- yang hingga kini masih bertahan. Deliar juga mempersiapkan tenaga guru untuk murid cacat, yang menurut dia kini telah digiatkan kembali oleh rektor IKIP sekarang, Prof. Dr. Conny R. Semiawan. Bekerja di Australia, ayah dua anak (seorang di antaranya meninggal semasih bayi) itu pulang ke Indonesia setiap enam bulan sekali -- paling lama sebulan setiap kalinya. Ia menghasilkan sejumlah buku, antaranya Ideologi, Politik, dan Pembangunan; Islam, Pancasila dan Asas Tunggal; dan Partai- partai Islam Tahun 1945-1965 -- yang sedang diproses. Ia bertemu dengan istrinya, Zahara, ketika sama-sama belajar di Amerika. Saat hendak menikah, karena uang terbatas, hanya Zahara yang pulang ke Indonesia, yang kemudian dikawinkan dengan diwakilkan.

Nama :DELIAR Noer
Lahir :Medan, 9 Februari 1926
Agama :Islam

Pendidikan :
-Madrasah Muhammadiyah Tebingtinggi (1932-1939)
-SD, Tebingtinggi (1939)
-SLP, Medan (1945)
-SLA, Jakarta (1947)
-Fakultas Sosial Politik Universitas Nasional, Jakarta (B.A., 1958)
-Cornell University-Ithaca, AS (M.A., 1959 dan Doktor, 1962)

Karir :
-Sekretaris Bagian Perdagangan, Perwakilan RI di Singapura (1947-1949)
-Pegawai Departemen Luar Negeri di Jakarta (1950-1951)
-Guru SMA Muhammadiyah Jakarta (1951-1953)
-Redaktur Kantor Berita f48Asisten riset untuk soal-soal Islam (1955-1958)
-Dosen Fakultas Hukum USU Medan (1963-1965)
-Kepala Biro Hubungan Luar Negeri, Departemen Urusan Riset Nasional Jakarta (1965-1967)
-Rektor IKIP Jakarta (1967-1974)
-Dosen Luar Biasa FIS UI Jakarta (1965-1974)
-Guru Besar pada IKIP Jakarta dan FIS UI Jakarta (1971-1974)
-Anggota Tim Ahli, Staf Pribadi Presiden RI (1966-1968)
-Dosen Seskoad, Seskoal, Seskoau (1966-1973)
-Research Fellow, Australian National University, Canberra (1975)
-Dosen Universitas Griffith di Brisbane, Australia (1976- sekarang)

Kegiatan Lain :
-Ketua HMI Cabang Jakarta (1951-1953)
-Ketua Pengurus Besar HMI (1953-1955)

Karya :
Antara lain:
-Pengantar ke Pemikiran Politik, Rajawali, 1983
-Ideologi, Politik dan Pembangunan -Islam, Pancasila dan Asas Tunggal -Partai-Partai Islam Tahun 1945-1965 (dalam proses diterbitkan)

Alamat Rumah :Jalan Cumi-Cumi Raya 1, Rawamangun, Jakarta Timur Telp: 481910

Tidak ada komentar: